Sabtu, 02 September 2017

Adakah Kehidupan di Mars?

Halo YukViralns

Kehidupan selain di Bumi memang telah menjadi teka-teki selama ini. Banyak ilmuwan memprediksi adanya kehidupan di luar angkasa termasuk yang paling menyeruak.


Temuan terbaru dari para Ilmuwan NASA. Pemerhati sejarah dan Luar angkasa pasti masih ingat bahwa pada bulan Juli 1976, Pesawat Penjelajah luar angkasa Viking 1 mendarat di Mars dan tidak menemukan jejak kehidupan. Namun sekarang para ilmuwan tersebut akhirnya menemukan bukti tentang adanya kehidupan di dalam sample tanah yang diambil dari Mars oleh Viking 1 tersebut.

Ilmuwan, analis, dan ahli fisika dari berbagai kalangan tersebut menyimpulkan dari sample garam dalam tanah dari mars tersebut membawa bukti sangat kuat tentang adanya kehidupan di Mars, setidaknya berbentuk mikro organisme atau mikroba. Awalnya, para analisis tengah mencari 'kompleksitas' dalam sampel tersebut, namun kemudian mereka menemukan hal yang sangat mengejutkan.

Para peneliti dari Universitas Siena dan California Keck Institute menyebutkan mereka menemukan respon biologis yang kuat, yang tentu saja mengejutkan mereka. Penilaian ulang sample tanah dari Viking 1 dipicu oleh penemuan zat 'perchlorates' dalam pedaratan pesawat eksplorasi lain ke Mars, Phoenix, pada tahun 2008.

Christopher McKay dari NASA Ames Research Centre menyatakan, bahwa penelitian tersebut adalah mencari bukti tentang adanya kehidupan organik di Mars, bukan untuk mencari bukti hidup atau mencari bukti kehidupan organisme di masa lalu Mars.

Bukti pangungkasnya tentu dengan mengambil video rekaman dari akifitas bakteri di Mars. Tentu saja itu harus dilakukan di Mars dengan mengirim pesawat eksplorasi ke sana. Josheph Miller dari USC Keck School of Medicine menyebutkan, bahwa berdasarkan apa yang mereka temukan sejauh ini, mereka yakin 99 persen yada kehidupan di Mars.

Penemuan ini tentu menggembirakan bagi para ilmuwan dan pencinta UFO. Keyakinan mereka selama ini terjawab, dan membuat orang harus berpikir ulang tentang kemungkinan : "We Are Alone in This Universe."


Untuk langkah lanjut, NASA berencana mengirim misi pesawat luar angkasa penjelajah baru : Mars Science Laboratory Rover ke Mars dan pesawat itu diberi nama : Curiosity yang menurut rencana akan diluncurkan bulan November 2012.

Tak tanggung-tanggung, biaya sebesar The $ 2.500.000.000 alias 2,5 Milyar Dollar digelontorkan untuk merakit pesawat bertenaga nuklir tersebut.

Misi ke Mars selanjutnya direncanakan pada tahun 2016 yang diberi nama ExoMars Trace Gas Orbiter, dimana bertujuan untuk menganalisa atmosfer Mars serta mencari bukti aktivitas biologi atau geologi di permukaan planet merah itu. Jika analisa tentang kehidupan di Planet Mars ini benar, berarti ada kemungkinan Planet Mars bisa ditinggali dan dijadikan tempat hidup bagi manusia. Kita tunggu saja kelanjutannya.

Ditemukannya Air di Mars?

Beberapa laporan perkembangan terakhir telah ditemukan waduk air di bawah tanah yang luas. Hal ini bukanlah isapan jempol belaka, namun telah diberikan beberapa bukti yang cukup kuat.

Pada Rabu, 30 September 2015 dipublikasikan Daily Mail bahwa NASA telah melaporkan pengumuman bahwa air telah menyebabkan garis-garis gelap di permukaan Planet Mars.

Air tersebut bisa berbentuk cair seperti air di permukaan bumi. Penemuan ini disebut sebagai RSL dan biasa muncul di sekitar lereng selama musim hangat di Planet Mars.

Namun, saat Planet Mars mengalami musim dingin, maka RSL ini akan memudar. Di tahun selanjutnya saat Planet Mars mengalami musim panas, RSL ini kembali muncul.

NASA menduga bahwa RSL tersebut mengandung garam yang sangat tinggi. Seperti telah kita ketahui bahwa air yang mengandung garam tinggi akan dapat mempertahankan wujud cairnya meskipun di suhu rendah sekalipun.

Garis-garis gelap yang ditemukan biasanya terjadi di daerah yang miring. Hal ini menjelaskan bahwa garis gelap tersebut merupakan air yang mengalir.

Namun, para peneliti masih belum yakin apakah air tersebut berasal dari akuifer atau hanya dari es yang mencair.

Ditemukannya air ini merupakan kabar yang lebih menggembirakan dibandingkan sekedar penemuan es. Pasalnya semua kehidupan bermula dari air. Hal ini memberikan secercah harapan bahwa di Planet Merah ini kemungkinan terdapat kehidupan.


Robot NASA Temukan Bukti Kehidupan Purba

Seperti yang dilansir Robot CNN Indonesia, penjelajah Curiosity milik NASA merekam adanya semburan metana di Mars. Temuan ini pada dasarnya berpotensi menjadi petunjuk awal mengenai "kehidupan asing" di Planet Merah.

Mars selama ini menjadi destinasi yang paling diincar oleh banyak perusahaan yang bergerak di industri keantariksaan. NASA sebagai badan pemerintah tampak tak lelah untuk terus mencari bukti kehidupan masa lampau di sana.

Temuan metana oleh Curiosity baru-baru ini dinilai oleh peneliti NASA Paul Mahaffy adalah bersifat sementara. 

Meski termasuk temuan yang penting dari misi penjelajahan Mars, NASA tak ingin terburu-buru menyimpulkan.

"Kami tak mau mengeliminasi apa pun dan secara potensi temuan itu bisa saja jadi petunjuk adanya kehidupan atau bukti metana dari kehidupan lampau," terang Mahaffy seperti yang dilansir oleh International Business Times.

Kuat dugaan, semburan metana tersebut dihasilkan oleh bakteri seperti yang terjadi Bumi. Berdasarkan kriteria metana di Bumi, metana dihasilkan oleh mikroorganisme sebagai gas buang.

Menurut Mahaffy, yang menarik dari temuan itu adalah metana yang ditemukan kerap timbul-tenggelam. Itu sebabnya sang peneliti menduga terdapat sebuah sumber metana yang tersembunyi di satu titik di dalam perut Mars.

Meski demikian, NASA masih membutuhkan serangkaian uji kandungan isotop untuk membuktikan gas itu datang dari makhluk hidup. 

Untuk saat ini Curiosity akan memanfaatkan instrumen Tunable Laser Spectometer yang terdapat di tubuhnya untuk menganalisis hasil uji kimia.

Deteksi Curiosity di area sekitar 300 meter persegi permukaan Mars itu menunjukkan peningkatan gas sepuluh kali lipat metana selama 60 hari Mars. Namun ketika Curiosity berjalan satu kilometer lebih jauh, metana itu menghilang.

Temuan ini merupakan kemajuan misi penjelajahan Mars oleh NASA. Belum lama dalam laporan The Telegraph, badan antariksa Amerika Serikat itu menemukan ikatan air di tanah Planet Merah.

Lebih jauh ke belakang tepatnya tanggal 27 Oktober lalu, Curiosity menemukan sebongkah batu antariksa yang terbentuk dari jenis material yang berbeda dengan batuan di Mars.

Misi menggapai dan mengungkap potensi kehidupan di Mars belakangan menjadi semacam kompetisi. 

Selain NASA, lembaga antariksa European Space Agency (ESA) dari Eropa bersama Roscosmos dari Rusia sebelumnya baru saja mengutus robot penjelajah bernama Schiaparelli. Walau nasib Schiaparelli setelah menginjakkan kaki di permukaan Mars belum bisa dipastikan, hal itu menjadi pencapaian tersendiri bagi kedua lembaga tadi.

Di tempat lain, pengusaha sekaligus inovator Elon Musk punya ambisi menjadikan perusahaannya SpaceX sebagai yang pertama membawa manusia ke Mars pada tahun 2024.


Related Posts

Adakah Kehidupan di Mars?
4/ 5
Oleh